menemanimu duduk sambil beristirahat hingga akhirnya kita melangkahkan kaki
bersama-sama?
Bolehkah aku menghiburmu kala kamu sedih? Mengubah air matamu menjadi tawa
kemudian dari tawa menjadi cinta?
Bolehkah aku bertanggung jawab atas kebahagiaanmu,
menjadi alasan senyum dan tawamu?
Ketika datang badai di kepalamu,
bolehkah tanganku menjadi satu-satunya hal yang ingin kau genggam,
bolehkah aku menjadi satu-satunya orang yang kau percaya untuk melalui badai bersama-sama?
Seandainya nanti masalah datang menghampiri,
bolehkah pundakku menanggung semua bebanmu,
menjadi muara dari setiap air mata dan keluh kesahmu?
Jika boleh,
akan kulakukan semua untukmu.
Tak apa menyakitkan. Tak apa melelahkan,
untukmu.