02.02.2020
Kepada kamu dengan
penuh ragu, aku ingin mengatakan sesuatu. Ada perasaan asing yang kini
menyerangku. Aku tidak bisa mendefinisikannya. Aku tidak tahu apakah ini perasaan
rindu atau hanya perasaan kosong karena belum terbiasa tanpa kamu. Apakah aku
merasa kehilangan atau hanya hampa karena sekarang kita sudah berbeda. Dulu aku
pikir semua akan melegakkan saat mengetahui kamu bisa kembali menemukan tawamu.
Aku pikir aku akan bahagia juga saat melihatmu tertawa bersama teman-temanmu.
Aku pikir keputusanku untuk memilih kalah adalah keputusan yang paling tepat.
Tapi ternyata tidak.
Kepada kamu dengan
penuh ragu, aku ingin mengatakan sesuatu. Aku lupa bagaimana caranya melupakan
seseorang setelah bertemu denganmu. Aku pikir semua akan terasa mudah saat kita
sudah punya kehidupan yang baru. Aku pikir perasaan itu akan pudar seiring dengan
berjalannya waktu. Aku pikir orang-orang disekitarku akan mampu membuat
bayanganmu hilang.
Tapi nyatanya tidak.
Nyatanya kamu masih
selalu ada di sana. Duduk manis dan tersenyum di lorong kepala saat pada tengah
malam kucoba pejamkan mata. Nyatanya kamu masih ada di dalam tulisanku. Nyatanya,
setiap lirik lagu yang kudengar selalu memutar memori manis tentang kita dulu.
Tapi tetap kita sudah
bukan lagi apa-apa, bukan? Sekarang aku harus bisa memandangmu dengan cara yang
baru. Melihat bagaimana kamu berusaha lupa, membuat aku tersiksa.
Seandainya aku masih
bisa menjagamu dan mempertahankan ‘kita’, seandainya aku masih bisa disampingmu
dan membuatmu tertawa, seandainya kamu masih bisa kuperjuangkan, seandainya aku
tahu seberapa banyak sakit yang akan kuterima saat merelakan perpisahan, seandainya
kutahu seberapa pahitnya menyudahi apa yang belum selesai.
Seandainya, pasti
bertahan bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Ternyata membiarkanmu
menemukan tawa yang tanpa aku di dalamnya bukanlah apa yang aku inginkan.
Ternyata terbang bebas menjauhimu tak mampu kulakukan.
Tapi tetap kita sudah
bukan apa-apa bukan?
Jadi biarlah jika tidak ada kesempatan yang lainnya. Biar
menjadi kenangan. Biar aku saja yang kau lupakan. Dan kamu di sini tidak
akan hilang. Meski pada akhirnya seseorang yang baru akan datang menggantikan.
0 komentar