Yang Tidak ada Apa-apanya

by - October 20, 2021


Sejak awal, sejak pertemuan pertama yang sama sekali tidak kita rencanakan, aku mencintaimu. Aku tidak paham bagaimana semesta bisa membelokkan tubuhku ke kotamu, bertemu kamu, dan mengenalmu dengan baik. Kita adalah kita yang sama-sama terlahir tanpa tahu seperti apa Tuhan merencanakan hidup, tanpa tahu seperti apa garis yang digoreskan untuk kita lewati atau siapa saja orang yang akan kita temui. Dan pertemuan kita, adalah rencana Tuhan yang paling tidak terduga, tapi aku sangat mensyukurinya. Aku  bersyukur dipertemukan denganmu meski pada akhirnya kita hanyalah kita yang sebatas hampir pernah bersama.

Di balik perpisahan kita yang terpaksa, ketahuilah bahwa aku mencintaimu!

Aku selalu menyayangimu. Bahkan dari awal pertama paragraf ini dimulai, sudah kusampaikan bahwa aku mencintaimu. Namun setiap awal memang selalu terasa manis kan? Yang pahit adalah akhirnya. Dan pertemuan kita tidak salah. Perasaan kita adalah benar. Yang salah adalah kita yang tidak bisa saling mempertahankan dengan baik. Tapi sekali lagi, aku bersyukur bertemu denganmu. Walau tidak lama, tapi aku tidak pernah menyesali pertemuan kita.

Aku kalah.

Satu-satunya pemenang dalam hal ini adalah doaku yang selalu memohon kepada Tuhan agar kamu bahagia. Dan mungkin, menurut Tuhan, bukan aku orang yang akan membahagiakanmu. Mungkin, Tuhan punya pendapat yang berbeda tentang aku untukmu. Mungkin Tuhan berpikir bahwa aku tidak cukup mampu untuk membentangkan senyum indah diwajahmu setiap harinya.

Tapi tahukah kamu bahwa alasan-alasan ini adalah alasan yang kubuat sendiri untuk bisa tahan dengan rasa kehilangan? Tahukah kamu dibalik semuanya aku masih merengek di hadapan Tuhan untuk memintamu kembali?

Tidak perlu terlalu cepat. Aku tidak masalah jika harus menunggu beberapa waktu yang lebih lama. Sungguh tidak apa-apa. Perpisahan ini tidak akan ada apa-apaanya jika suatu hari nanti, Tuhan benar-benar mengizinkan kita bertemu kembali. Bukan sebagai dua orang yang asing. Melainkan dua orang yang sama-sama sudah lebih baik. Terutama aku,


yang semoga sudah lebih pantas untukmu.

You May Also Like

0 komentar