Satu-satunya, Segalanya

by - October 05, 2022



Kepada Kamu, seseorang yang telah kujatuhi cinta dengan penuh, percayalah bahwa kamu adalah satu-satunya sosok yang aku mau. Kamu adalah harapan yang menjadi tumpuan dari semua perjuangan yang aku lakukan. Kamu adalah satu-satunya hal di dunia ini yang tak akan aku lepas. Tak akan kubiarkan kau menjelma kenangan lalu menghilang dimakan waktu. Meski pada akhirnya kau dan aku mati, aku akan tetap membuatmu abadi. Biar saja jika waktu ingin fana, Kau akan tetap denganku melewati batas yang lebih lama dari kata selamanya.

Percayalah bahwa rasaku kepadamu bukanlah perasaan biasa yang akan hilang karena bosan. Pun bukanlah perasaan yang hanya muncul karena penasaran. Ada nyaman yang selalu hadir setiap kali Kau merapikan rambutku. Ada bahagia yang kurasakan setiap kali kupandangi matamu lalu kutemukan semua hal yang kumau di dalamnya. Ada hangat yang kutemukan dari pelukmu. Ada perasaan yang tak bisa kujelaskan setiap kali mata kita bertemu pada satu titik yang sama. Dan aku tidaklah berpura-pura saat kukatakan bahwa aku benar-benar mencintaimu. Kamulah satu-satunya orang yang aku mau.

Kini baru kusadari bahwa sebelumnya aku tak pernah segigih ini dalam mencintai seseorang. Manusia datang dan pergi, itu sudah menjadi hukum alam tapi perihal kamu, berjanjilah bahwa kamu tidak akan pergi meski seberat apapun rintangannya.

Satu-satunya manusia yang berhak atas damai di antara lengkungan lenganku, atas nyaman dari usapan jari-jemariku yang membelai helai rambut di kepala, atas rebah yang tentram di dada atau kecup manis di lengangnya pagi hari, pada hujan yang deras di malam yang sunyi, serta pada keheningan-keheningan yang magis; satu-satunya manusia yang berhak atas semua hal itu adalah kamu.

Jadi, kumohon tetaplah bersamaku. Tumbuh dan membaru hingga kita menjelma dua manusia yang selalu berubah menjadi lebih baik. Ajarkan aku dewasa dengan cara mencintaimu sepenuhnya. Temani aku hingga kita tiba pada tujuan-tujuan yang telah kita rencakan. Hingga bertambah pencapaian atas impian-impian kita. Jadilah rumah untuk aku pulang. Jadilah tempat berteduh untuk setiap peluh yang jatuh saat kita saling memperjuangkan. Jadilah satu-satunya. Jadilah segalanya.

You May Also Like

0 komentar